Arah kita

Recent Post

Untukmu yang Sudah Menorehkan Luka, Lalu pergi Tanpa Pamit



Aku tahu, sebuah hubungan jika tidak berakhir dengan bahagia pasti berakhir dengan duka. Kalimat itu juga yang kau katakan padaku kala itu. Kau tahu bagaimana rasanya aku setelah ucapan itu terlontar dari bibirmu?, sungguh sakit mendengarnya. Namun, Tuhan memang sangat berbaik hati kepadaku, dari sekian luka yang kau buat, Tuhan mengajarkan aku bagaimana caranya memaafkan, menerima dengan rendah hati bahwa setiap yang terjadi didunia ini adalah kehendak dari-Nya. 

Satu prinsip yang masih aku pegang hingga kini adalah untuk tidak membenci siapapun yang sudah menyakiti, sebab, membenci hanya akan membuat hati sempit lalu mati karenanya. Bersikap bijak, dan menerima dengan ikhlas adalah jawaban dari setiap persoalan. Lewat kuasa-Nya, Aku mampu menyikapi setiap sikapmu yang keras, ucapan - ucapanmu yang membakar hati, juga ketika engkau katakan ada wanita lain yang bersemayam di hatimu selain aku. 

Bak petir disiang bolong, aku masih tidak percaya, aku mulai berfikir, apa kurang diriku dimatamu?, apa salah diriku dimatamu?, sementara seluruh perhatian dan jerih payah sudah aku lakukan demi membuatmu bahagia. Namun apalah daya diriku yang tidak bisa berhenti memikirkanmu, bila ku telaah lebih jauh, melihat kau baik-baik saja, melihat kau bisa tersenyum bahagia, melihat kau bisa menjalani hidup dengan normal, menyadarkanku satu hal bahwa itu semua sudah cukup bagiku, Ya, aku tidak membutuhkan apapun selain melihat kau disana baik-baik saja di bawah perlindungan dari-Nya. 

Mungkin aku hanyalah sosok wanita yang pernah singgah sebentar dihatimu, lalu hilang begitu saja. Tetapi satu hal yang masih aku rasakan dari sejak dekat denganmu hingga saat ini, bahwa hatiku tidak pernah berubah, Aku masih tetap memiliki rasa yang sama seperti pertama kali. Dan aku tidak pernah menyalahkan hatiku karena pernah mencintaimu. Aku percaya, tidak semua kesalahan itu buruk. Sebab, dari kesalahan itulah aku belajar bagaimana caranya menjadi pribadi yang lebih baik lagi, bukan dihadapanmu, tetapi dihadapanNya, dihadapan Tuhan yang maha kuasa menciptakan hatiku dan hatimu, lalu membolak-baliknya. Aku sadar, masih banyak yang harus diperbaiki dari diriku. 

Dan, Untukmu yang sudah menorehkan luka, lalu pergi tanpa pamit, Tak apa, aku sudah memaafkanmu, membiarkan Kuasa Tuhan bekerja, membiarkan semesta ikut andil dalam setiap perjalanan hidup kita, Aku percaya, jika memang takdirmu adalah aku, tanpa diminta sekalipun, kau sendiri yang akan datang kepadaku. 

0 Response to "Untukmu yang Sudah Menorehkan Luka, Lalu pergi Tanpa Pamit"

Posting Komentar