Ingatan berupa hal kuat seperti aku waktu itu saat aku masih bisa memiliki kesempatan duduk denganmu, aku yang sekarang berpisah denganmu bukan berarti ingatan ini sudah hilang bersama dengan kepergianmu.
Kata tidak move on itu sudah terdengar tidak asing kembali dikala banyak orang menyebutku seperti itu, kamu pun berkata waktu masih duduk bersamaku “aku masih menyimpan perasaan ini untuk mu meskipun aku sudah tidak bersama mu lagi” sedikit kata itu membuat ku bahagia kala itu namun sekarang sudah tidak sesuai dengan kenyataan kamu berbohong.
Ingatan ini akan selalu hadir dan terus kembali hadir bersamaan dengan perasaan itu kembali, tapi itu hanya sementara hadir tidak lama menghilang. Aku sulit untuk menghilangkannya sehingga aku terasa nyaman untuk memiliki ingatan tentang kamu itu dan aku merasa tidak ingin kehilangan ingatan – ingatan itu.
Hari sudah berganti ingatan tetap hadir, aku benci jika aku sedang sendiri karna saat itu adalah moment yang membuat ingatan itu hadir, aku pun benci jika aku mengakui aku masih ingin denganmu tapi aku masihkah ada di ingatanmu?
Aku memutuskan untuk tidak kembali lagi dengamu meskipun ingatan itu hadir kembali dan sesekali aku merasakan hal yang amat sangat tidak aku inginkan adalah aku ingin kembali lagi bersamamu. Tapi tetap aku senang meskipun kamu hanya ada di ingatan.
Dengan beriringnya waktu aku sadar dan aku mulai membiarkan ingatan ingatan ini bermain dikepalaku menari selayaknya cinderela dengan pangerannya. Aku senang aku gembira dan aku sudah tidak khawatir saat aku sendiri datang tiba tiba ingatan dan juga perasaan itu.
Sendiri diam disuatu tempat bukan jadi permasalahan bahkan aku mencoba sengaja untuk bisa mengingatmu, kali ini aku berbeda dengan perasaanku yang sudah tidak khawatir jika ingatan datang kembali sekarang aku menikmatinya dengan senyum dikala aku mengingatmu, iyaaa seperti orang gila kata orang orang.
Kamu hanya seorang mantan tapi sekaligus fantasiku dalam pikiranku, kamu hanya seorang mantan tapi menjadi kekhawatiranku, kamu hanya seorang manta tapi kamu sempat menjadi rumah singgah yang sungguh amat sangat nyaman buatku. Sekarang semua itu menjadi sarang bermain di pikiranku dan aku membuatnya sendiri.
Mulai sekarang aku berharap kamu bukan tempat aku untuk kembali, kamu hanya sementara dan itu cukup samapai disini. Biarkan ingatan ini tetap bersamaku dan aku tidak ingin melupakannya dan biarkan juga aku terus menyimpannya aku tidak ingin membuangnya.
Meskipun begitu ingatan bukan lah hal yang menjadi permasalahan untuk kembali, ingatan bukan lah hal yang menggagu kembali. Sekarang aku menikmatinya dan bukan berarti ingatan ini kembali akupun harus kembali padamu.
0 Response to "Dear Mantan Ingatan Tentangmu Masih Melakat, Tapi Bukan Tempat Aku Kembali"
Posting Komentar